Bocoran Menarik dari Relawan Literasi

Pak Ali
 (Kabid Humas
DPD PKS Kota Bandung)
Sebelum sampai pada pokok bahasan "Bocoran Menarik dari Relawan Literasi", mari kita menengok dunia literasi beberapa bulan kebelakang ini. Sebagai pengingat bahwa dunia literasi Indonesia nyaris kiamat, jika tak ada yang membuktikan lalu membuat maklumat. Hi...serem amat, apa gerangan sebenarnya peristiwa yang tersurat?

Bagi pegiat Facebook pasti tak asing dengan nama Afi yang menulis "Warisan" di akun pribadi. Belakangan terbukti tulisan itu plagiasi sehingga sempat mengundang reaksi, mulai dari decak kagum bagi yang menelan mentah-mentah apa yang diunggah, hingga caci maki bagi yang akhirnya tahu itu bukan karya asli.

Untuk mengakhiri gonjang-ganjing akubat ulahnya, ABG asal Banyuwangi ini membuat keputusan menyerah. Diunggahlah pengakuan bahwa memang dirinya melakukan plagiat dan sadar dia telah mengecewakan banyak menggemar. Kemudian dengan rendah hati dia minta maaf dan tak akan mengulangi lagi peri laku yang dianggap dunia literasi bejat.

Apakah kelanjutan dari drama seri ini? Ternyata Afi lupa dan masih bernyali melakukan plagiat lagi. Begitu enteng dia jiplak video Amanda Todd untuk menumpahkan isi hati yang mengalami stress tingkat tinggi, sebelum akhirnya Todd bunuh diri. Jrengg...heboh lagi.

Yuuk kita tunggu bagaimana reaksi berbagai kalangan yang pernah mengapresiasi Afi, mulai dari wartawan lengkap dengan media televisi, petinggi partai hingga pejabat, tak kurang para eksekutif pemerintahan. Sebagai panutan yakin tak akan terjebak lagi oleh perilaku curang.

Sementara menunggu, mari kita mulai saja membahas sesuai tajuk diatas.

Dunia literasi memang sangat dahsyat perkembangannya akhir-akhir ini. Intinya segala sesuatu yang berkaitan dengan informasi mulai dari membaca, mengolah hingga menyajikan, kini menemukan ruang gerak lebih temaram. Meski demikian kaidah literasi 5 W + 1 H artinya bahwa suatu tulisan harus menggunakan memuat What, When, Who, Where, Why dan How saja tak cukup, masih harus memperhatikan beberapa rambu-rambu. Satu diantaranya jangan sampai terjebak semisal Afi si ratu plagiat. Artinya ketika menyalin  tulisan, penulis wajib  menyertakan sumber dari mana tulisan tersebut didapat. Jika langkah ini dilakukan, insya Allah nama baik tetap tersemat.
Tim Literasi Bandung


Relawan Literasi

Kehadiran Relawan Literasi (Reli) PKS yang menyebar di beberapa penjuru tanah air ini, ikut mewarnai dunia literasi dan sekaligus ikut mencerdaskan bangsa. Sebagaimana yang disampaikan Zico Alviandi Presiden Reli PKS, bahwa komunitas ini berkomitmen untuk menerjemahkan nilai dan prinsip yang dipegang teguh PKS, menjadi narasi yang akan dibaca publik. Tak hanya itu, Reli PKS mempunyai peran untuk literasi Indonesia dengan tulisan yang inspiratif dan berisi ilmu pengetahuan.

Berpatokan pada butir kata yang sengaja ditanam pada setiap insan Reli PKS diatas, Ketua Bidang Humas Bandung, Alimoel Soekarno menaruh harapan di pundak segenap insan Reli Bandung agar mampu memberi manfaat besar untuk ummat.
Dirinya menggaris bawahi pesan pamungkasnya, "Ujung Pena dan tuts keyboard adalah alat untuk mengubah dunia."   

"Siap jabarkan Komandan," seolah jawaban itu yang tak sempat terungkap dari bibir Ketua Reli Bandung, Ipah Umu A. Dia katakan pada acara Halal bi Halal insan Reli Bandung (07/07/2017) di Markas Dakwah DPD Kota Bandung, "Meski disadari bahwa masing-masing penulis mempunyai genre tersendiri atas tulisannya, tapi tetap harus yang ditulis mampu memberi informasi dan wawasan luas bagi masyarakat.

Pak Tiesna (kiri) & Pak Dikdik (Kanan), Penulis Web
Tentu sebagai salah satu komunitas PKS dari komunitas yang ada seperti Redi (Relawan Digital), PKS Art, PKS TV dan PKS Foto, insan Reli harus mampu menyampaikan apa capaian tokoh-tokohnya selama mendapat amanah dari masyarakat. Eventual pun tak boleh ketinggalan. Pokoknya sajian Reli itu harus campursari, sehingga segala isu yang berkembang dan yang jadi trending topic di masyarakat pun tak boleh terlewat."

Nampak sekilas berat ya, tugas Relawan Literasi, tapi tidak bagi yang menjalani, meski tak ada honor apalagi gaji, mereka jalani dengan hepi . Lagian mana ada sih relawan murni itu mendapat gaji? Hehehe...ada sih sebenarnya, besar malah upahnya, yaitu pahala yang terus mengalir dari setiap orang yang membaca tulisannya. 

Jadi, segera bergabung ke komunitas ini jika anda se visi dan mencintai dunia literasi. Ini bocorannya: "Setiap tiga bulan sekali bagi tulisan yang banyak menarik minat pembaca, disediakan grand prize dan didaftarkan sebagai peserta Kulon. Apa itu Kulon? Kuliah On line.

Nah buruan... eit tunggu, ada syarat dan ketentuan yang berlaku, termasuk pemberian punishment bagi yang melanggar aturan main baku. Apa saja itu? Jangan dibahas disini, supaya berburunya bener-bener seru. Okey? Ditunggu.

(Frieda, Juru Catat)


Posting Komentar

0 Komentar