Doc. PKS Kota Bandung |
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membuka acara Silaturahmi Ulama Se-Jawa Barat di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, Jumat (5/6). Acara yang digagas oleh Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jabar ini bertujuan memberikan pembekalan kepada para ulama mengenai pengendalian inflasi dan dampaknya terhadap masyarakat.
Kelak, para ulama dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat melalui ceramah, tausyiah, kultum dan media lainnya untuk dapat mengendalikan konsumsinya. Sehingga pada saat yang bersamaan dapat berbagi kebahagiaan dengan fakir miskin dan yatim piatu terutama memasuki Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Menurut Aher, hari besar keagamaan seperti Idul Fitri seringkali menjadi momentum dimana harga kebutuhan pokok naik yang mengakibatkan inflasi. “Untuk itu Pemprov Jabar bersama BI (Bank Indonesia) mengajak ulama se-Jawa Barat untuk ikut berkontribusi menyampaikan pentingnya pengendalian inflasi melalui pola pengaturan konsumsi masyarakat”, ujarnya. Aher menambahkan, ulama merupakan sosok penting yang dipandang dan didengarkan oleh masyarakat.
Selain itu, Aher berkesempatan meresmikan fitur Early Warning System (EWS) Portal Informasi Harga Pangan. EWS merupakan alat pendeteksi dini pengendalian inflasi terhadap lonjakan harga komoditas strategis. Sistem kerja EWS ini adalah dengan memberikan peringatan kepada pihak terkait pada saat terjadi perubahan harga yang signifikan. Dengan adanya fitur ini diharapkan para pemangku kebijakan dapat lebih dini mengetahui potensi terjadinya inflasi sekaligus mengambil langkah dalam mengantisipasinya.
Kegiatan silaturahmi yang merupakan agenda tahunan FKPI ini dihadiri oleh sekitar seribu orang, terdiri dari individu maupun komponen seperti DKM, MUI, Pimpinan Pondok Pesantren, Pemuka Agama dan Perwakilan Kantor Kementerian Agama. Turut hadir pula OPD dan Muspida Jabar serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
Menurut Aher, hari besar keagamaan seperti Idul Fitri seringkali menjadi momentum dimana harga kebutuhan pokok naik yang mengakibatkan inflasi. “Untuk itu Pemprov Jabar bersama BI (Bank Indonesia) mengajak ulama se-Jawa Barat untuk ikut berkontribusi menyampaikan pentingnya pengendalian inflasi melalui pola pengaturan konsumsi masyarakat”, ujarnya. Aher menambahkan, ulama merupakan sosok penting yang dipandang dan didengarkan oleh masyarakat.
Selain itu, Aher berkesempatan meresmikan fitur Early Warning System (EWS) Portal Informasi Harga Pangan. EWS merupakan alat pendeteksi dini pengendalian inflasi terhadap lonjakan harga komoditas strategis. Sistem kerja EWS ini adalah dengan memberikan peringatan kepada pihak terkait pada saat terjadi perubahan harga yang signifikan. Dengan adanya fitur ini diharapkan para pemangku kebijakan dapat lebih dini mengetahui potensi terjadinya inflasi sekaligus mengambil langkah dalam mengantisipasinya.
Kegiatan silaturahmi yang merupakan agenda tahunan FKPI ini dihadiri oleh sekitar seribu orang, terdiri dari individu maupun komponen seperti DKM, MUI, Pimpinan Pondok Pesantren, Pemuka Agama dan Perwakilan Kantor Kementerian Agama. Turut hadir pula OPD dan Muspida Jabar serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah tingkat Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
Sumber : Humas Provinsi Jawa Barat
0 Komentar