Selintas ingatan ini melayang ke masa kecil nan indah, temaram penuh warna kadang di atas bantal lalu pindah di hamparan sajadah
Dan ketika kuterawang lebih dalam, sosok dirinya yang kuat mencuat, meski asuhmu ada canda
Tak terasa kereta waktu terus kencang melaju, hantarkan aku dewasa menuju dunia baru.
Di sini langkah mulai terasalah berat, lalu kucari wajah itu, diujung pelupuk mata yang sendu, di antara ribuan sosok yang datang dan pulang
Sia sialah pencarianku, karena tak ada yang menyamai ketulusanmu.
Lalu kuselami lebih dasar, pyar... dengan berbinar ketemukan senyum itu, suara itu... masih bertahta diselasar kalbu, di tempat yang tak pernah tergantikan oleh sesuatu
Baru sebesar zarah baktiku tertoreh, tapi berharap tiket surga yang tersimpan ditelapak kakimu kuperoleh,
Ibu maafkan anakmu yang banyak menebar salah.
Semoga Allah memuliakanmu dunia wal akhiroh.
*Selamat Hari Ibu, Mamah, para Bunda dan Ibu wanna be
Frieda Kustantina (@senyumfrieda)
0 Komentar