Andri Rusmana : Pegang Pepatah Umar Bin Khatab

“Setiap saya menerima masalah-masalah besar, yang kupanggil adalah anak muda.” Kalimat itu yang selalu didengung-dengungkan Umar bin Khattab, salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw. yang sempat menjadi khalifah kaum muslimin. Ucapan Umar inilah yang dijadikan pegangan Ketua Gema Keadilan Kot Bandung, Andri Rusmana, dalam memberdayakan peran pemuda mengatasi permasalahan yang mendera bangsa.

“Merupakan sebuah kewajiban pemuda mengulurkan tangan untuk kemajuan yang berarti bagi lingkungannya. Makanya kehadiran Gema Keadilan Kota Bandung menjadi salah satu segmen pemuda yang ingin membangun lingkungan, bersama pemuda lainnya,” ucap Andri kepada Bandung Ekspress.

Berbicara sebuah bangsa atau daerah, menurutnya, maka akan berkaitan dengan masalah kontribusi pemudanya. Bagi Andri, pemuda haruslah menjadi harapan bangsa. Konsep inilah yang dibawa Andri dalam Gema Keadilan Kota Bandung.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mendukung visi pemerintah Kota Bandung yaitu Bandung Bermartabat. “Tentu yang mencetuskan visi besar ini bukan sekelompok orang yang biasa-biasa saja. Sehingga Gema Keadilan tergerak untuk menyukseskan visi besar ini,” ucapnya.

Menurutnya title, Bandung sebagai kota kreatif, kota pendidikan, kota agamis, dan kota berperadaban tinggi. Semua itu akan sirna jika kondisi aslinya jauh dari harapan. “Jangan sampai Bandung seperti pepatah mengatakan jauh panggang dari arang. Sebuah pernyataan yg tuhopis, tindakan yang tidak sesuai dengan cita-cita,” keluhnya.

Ia berharap, kondisi ini janganlah larut dipertahankan. Sebab seiring berjalannya waktu, hal ini akan membahayakan semua pihak. “Perlu dilakukan tindakan upaya penjagaan, pengelolaan, dan pengoptimalisasian peran pemuda dalam membangun Kota Bandung yang BERMARTABAT,” katanya.

Diharapkan, keberadaan Gema Keadilan membawa sebongkah ide dan segudang prestasi serta potensi dalam rangka bersama membangun Kota Bandung sesuai dengan yang dicita-citakannya. “Melalui program pemberdayaan pemuda berupa kewirausahaan, pengajian, dan mengambangkan potensi kreatif. Hal ini akan membentuk pemuda kreatif dan mandiri,” tutupnya. (wam)

Libatkan Pemuda dalam Pembangunan

Gema Keadilan Kota Bandung bukan sekadar perkumpulan biasa. Ini merupakan salah satu entitas yang menonjol di Kota Bandung. Kehadirannya memberikan warna tersendiri bagi pembangunan kepemudaan di Kota Kembang.

Entitas yang dinahkodai Andri Rusmana ini berhasrat kuat untuk membangkitkan potensi-potensi pemuda Kota Bandung yang selama ini belum teroptimalkan.

“Tercatat, sebanyak satu juta penduduk Kota Bandung merupakan pemuda yang memerlukan sentuhan dari berbagai pihak,” ucapnya saat ditemui Bandung Eksress, kemarin.

Ia menuturkan, jika potensi pemuda ini terus dibiarkan, khawatir potensi yang dimiliki pemuda akan terbuang percuma dan mengarah pada budaya-budaya destruktif yang merugikan masyarakat dan menyusahkan pemerintah. “Perlu upaya membangun pemuda dalam Kota Bandung ini, banyak upaya yang telah kami lakukan agar pemuda Kota Bandung kembali ke dalam jati dirinya sendiri,” ungkapnya. Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya, dengan menggalakkan program pelatihan wirausaha pemuda sebagai basis dan usaha untuk meningkatkan kemandirian pemuda. “Sampai saat ini, tercatat belum satu persen penduduk Indonesia berprofesi sebagai wirausaha dan ini membutuhkan lonjakan-lonjakan wirausaha di Indonesia, terutama Kota Bandung,” jelasnya.

Untuk mewujudkan hal itu, perlu adanya pembina dan jalinan silaturahim dengan komunitas-komunitas kepemudaan di Kota Bandung. Sampai saat ini, Andri mengaku telah banyak komunitas pemuda yang dibina dan “disliturahimi” dirinya. Diantaranya Komunitas Pengamen Jalan (KPJ), Forum Club Motor Bandung (FCMB) yang membawahi klub-klub motor di Bandung, dan memiliki ribuan anggota di Kota Bandung, Paguyuban Benjang, Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber), Komunitas Blues, Reggae, Loper Koran.

Tak Hanya itu, untuk mempermudah jalan ini perlu usaha mengadvokasi anggaran Kota Bandung yang berbasis pemuda. Anggaran yang pro pemuda atau pro youth akan meningkatkan akses pemuda terhadap pembangunan. ‘Dalam arti, kontribusi yang diberikan pemuda akan nampak nyata dalam masyarakat,” tutupnya. (wam)

Andri Rusmana saat berbincang hangat dengan tamu di Kantor DPD PKS Kota Bandung


Matang di KAMMI, Terjun ke Politik

Andri Rusmana memiliki sosok yang sederhana. Ia terlahir di Bandung dan dididik dengan kultur tradisional. Kesederhanaan ini menjadi modal yang sangat kuat untuk menghadapi kultur Kota Bandung yang bersifat bebas dan tak terkontrol.

“Keluarga saya menanamkan paham agama dan adat yang sangat kuat. Hal inilah yang membuat saya selalu merasa dipantau meskipun berada jauh dari mereka,” ungkap Andri saat ditemui di Kantor DPD PKS Kota Bandung, kemarin.

Sebagai anak pangais bungsu dari tujuh bersaudara, ia mengakui mendapatkan perhatian yang cukup besar dari kedua orangtuanya, khususnya terkait ilmu. Sejak dari kecil, ia sudah mulai mengenal kegiatan yang berkaitan dengan pergerakan menuju perbaikan. “Sejak kecil saya sudah dididik untuk aktif dan berguna ditengah-tengah masyarakat,” tuturnya.

Keinginan orangtuanya ini dijalani Andri dengan sepenuh hati. Masa remajanya dihabiskan untuk aktif di berbagai komuntas dan oragnisasi. “Saat SMA, saya dulu ketua Rohis, selain itu bergabung dengan bebrapa komunitas kepemudaan, di antaranya MT Alistyhad, Slankers Sobers, dan lain-lain,” ceritanya.

Aktif di kegiatan luar tak menjadikan jenjang akademiknya terhambat. Buktinya, di akhir-akhir masa SMA-nya, ia berhasil mendapat penghargaan siswa terbaik se-Kabupaten Bandung. “Alhamdulillah karena penghargaan ini saya dapat beasiswa untuk masuk kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” ungkapnya.

Di UIN-lah ia mulai mematangkan pergerakan perbaikan. Kala itu, Andri memutuskan untuk bergabung dengan oragnisasi kemahasiswaan KAMMI (Keasatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). “Saya sempat menjadi ketua KAMMI pada 2006,” ungkapnya.

Setelah malang melintang di KAMMI, Andri kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam ranah politik praktis dengan bergabung bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebagai partai yang berbasiskan kaum muda, karir Andri di PKS cenderung cepat. Pada 2010, ia aktif pada struktur kepartaian sebagai wakil Sekretaris Umum. Puncaknya terjadi pada 2011, ia dilantik menjadi Ketua Umum DPD Gema Keadilan (Gerakan Persaudaraan Pemuda Keadilan) Kota Bandung yang beranggotakan 10 ribu pemuda simpatisan PKS. (wam

Posting Komentar

0 Komentar