Soal Kelanjutan PLTSa, Ini Kata Ridwan Kamil



Bandung - Nasib Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Bandung belum dapat dipastikan. Selain masih banyak yang harus dikaji, pembangunan PLTSa di kawasan Gedebage ini juga menuai protes dari warga sekitar. Sebagai Wali Kota terpilih yang akan dilantik 16 September mendatang, Ridwan Kamil memilih untuk bekerja keras mengkampanyekan pengurangan sampah terlebih dahulu.

"Kalau urusan PLTSa, saya belum mendapatkan kelengkapan informasi. Susah berkomentar iya atau enggak. Sehingga setelah dilantik saya akan mereview baik-baik," ujar Ridwan Kamil kepada detikcom, Selasa (10/9/2013).

Menurut Ridwan, ada tiga hal penting yang menjadi catatannya. PLTSa harus tidak bermasalah dari sisi lokasi, teknologi, dan dari sisi bisnis.

"Apakah secara teknologinya aman, apakah secara bisnis tidak merepotkan APBD dan uang rakyat Bandung. Kalau tiga itu terpenuhi tidak ada masalah. Tapi kalau ada masalah, harus dikaji mendalam," jelas pria yang akrab disapa Emil.

Terlepas dari pro kontra pembangunan PLTSa, Emil akan lebih dulu melakukan tindakan prefentif dengan cara mengkampanyekan mengurangi sampah.

"Ada pemilahan sampah, juga bikin gerakan menyediakan tempat sampah. Karena di Bandung jarang sekali melihat tempat sampah. Ada 20 truk sampah sumbangan, sehingga tidak ada alasan sampah tidak terangkut karena truknya rusak," jelasnya.

Lebih lanjut Emil mengatakan jika ternyata penanganan sampah dengan cara pengelolaan sampah mandiri dari rumah tangga berhasil, PLTSa menjadi sebuah pertanyaan.

"Jadi saya akan mengejar tiga hal tadi. Akan ada diskusi dengan masyarakat. Saya akan mengimbau warga untuk berpikir jernih, sehingga kekhawatiran itu nantinya bersifat ilmiah dan argumentatif," terangnya.

Proyek pembangunan PLTSa, sebenarnya kini sudah memasuki kontrak kerjasama dengan pengembang yang terpilih yaitu PT Bandung Raya Indah Lestari (BRIL). Rencananya kontrak akan ditandatangani awal bulan ini namun ditunda.(detik.com)

Posting Komentar

0 Komentar