Ketua DPRD: Pemkot Bandung Harus Berani Ambil Risiko untuk Selesaikan Sejumlah Masalah

 

Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi mengatakan, sejumlah ide-ide atau gagasan pada kepemimpinan terdahulu cukup bagus dalam mengurai permasalahan di Kota Bandung, salah satunya kemacetan. Seperti program pembangunan jalan tol NS Link, LRT atau cable car.

Kepemimpinan saat ini bisa saja mewujudkannya, namun DPRD akan mendorong untuk membangun kelembagaan yang kuat, karena pembangunan infrastruktur membutuhkan biaya yang besar.

Gambar Perencanaan NS Link Bandung

"Untuk bercita-cita atau menjadikan Bandung dengan mimpi kepemimpinan dulu, idenya boleh saja ya. Idenya bagus, gagasannya bagus, dan kita yakinlah dengan ide dan gagasan gagasan tersebut bisa kita wujudkan di masa yang akan datang," ungkap Asep, (3/8/2025).

Di kepemimpinan saat ini, kata Asep, DPRD terus mendorong untuk menyiapkan dulu kelembagaannya.

"Karena ketika bicara infrastruktur, butuh biaya yang cukup besar sehingga butuh kelembagaan semacam kalau saya katakan super holding agar apa apa yang menjadi gagasan, ide, impian kedepan bisa kita lakukan tapi tidak melanggar regulasi yang ada," jelasnya.

Asep mengaku bila dalam mengurai permasalahan yang ada di Kota Bandung, pemerintah harus mengambil risiko. Meski begitu, tetap harus terukur sesuai aturan, sesuai perundang-undangan kebijakan kebijakan yang ada.

"Seperti LRT, cable car termasuk memanfaatkan AI itu juga perlu kita siapkan untul mengatasi permasalahan permasalahan di Kota Bandung. Penggunaaan AI, apakah di traffic light atau hal lain untuk mengurai masalah di Kota Bandung itu perlu," terangnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkannya, kata Asep, Wali Kota Bandung saat ini sedang mengkaji selurhnya termasuk masalah transportasi massal. Tak hanya itu, wali kota pun tengah menyiapkan sumber daya manusia unruk menjalankan proyek proyek besartm tersebut.

"Karena kita punya harapan, punya optimisme, mudah mudahan dengan kepemimpinan sekarang, poin poin tersebut bisa segera teelrwujud. Banyak sekali program besar, kita terus dorong, program lain yangperlu dikolaborasikan kita dukung," terangnya.

"Selama itu untuk kemasalahatan warga untuk kemanfaatan warga, untuk kenyamanan warga Kota Bandung, untuk Bandung tetap betah, tumaninah, nyaman menjadi tempat tiinggal aman dan nyaman, tempat aman dan nyaman dikunjungi, kami di DPRD mendukung," ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung Andri Rusmana menilai sejumlah rencana program terdahulu seperti program jalan tol dalam kota NS Link, LRT dan Cable car, belum terwujud mungkin karena kurangnya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah kota, provinsi dan pusat.

Selain itu juga terlalu tingginya ekspektasi akan program tersebut, namun biaya tidak memungkinkan.

DPRD, ungkapnya, tentu saja akan terus mendukung dan mendorong program program strategis.

"Tinggal bagaimana kemampuan keuangan, SDM dari Pemkot itu sendiri. Jangan sampai program selangit tetapi tidak di persiapkan SDM dan anggarannya, ya sama saja bohong," ujar Andri.

"Jadi harus konsisten dan mempunyai tahapan yang jelas dari mulai mempersiapkan dan meningkatkan SDM dan sumber keuangannya mau darimana saja harus jelas," tambahnya.

Disinggung keterlibatan pembiayaan dari provinsi dan pemerintah pusat dalam pembangunan sejumlah proyek besar, Andri melihat hsl ini tergantung bagaimana kecerdasan dari pemimpin daerah itu sendiri dalam mencari tambahan bantuan baik dari Provinsi dan pusat.

Selain juga tergantung kemampuan para pejabat ASNnya dalam mengelola APBD mana prioritas mana yang bukan, sehingga hasil yang akan dicapai itu jelas.

"Apalagi sekarang adanya pembagian pajak kendaraan yang menguntungkan Pemerintah Kota yaitu Opsane PKB dapat 66 %, pajak sisanya Provinsi, kalau wali kota konsisten pajak ini harus 100% digunakan untuk infrastruktur jalan. Jangan dibagikan kegiatan lainnya, termasuk kelanjutan program program moda transportasi," tuturnya.

"Insyaallah apabila semuanya betul terealisasi hasilnya akan berbanding lurus dengan berkurangnya kemacetan di Kota Bandung, jadi setiap program ini harus betul betul dihitung secara cermat agar tingkat keberhasilannya dapat diprediksi," ungkapnya.

Posting Komentar

0 Komentar