DPRD Kota Bandung akan memastikan
hak-hak karyawan Bandung Zoo tetap terpenuhi di tengah konflik dualisme
kepengurusan yang terjadi saat ini. Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung Iman
Lestariyono menyatakan bahwa siapapun manajemen yang berkuasa, para pekerja
tidak boleh dirugikan.
Komisi IV telah menampung
sejumlah keluhan karyawan Bandung Zoo dalam sesi audiensi yang digelar bersama
Serikat Pekerja Mandiri Derenten, Kamis (3/7/2025). Ia mengatakan, ada beberapa
karyawan yang dibebastugaskan meskipun tidak sampai terjadi pemecatan.
Bandung zoo |
"Ya ada yang di-off-kan dari posisinya, ini memicu kekhawatiran meskipun gaji masih berjalan. Tetapi sempat ada juga terjadi delay waktu dalam penggajian. Ini harus kita pastikan, agar siapapun manajemennya, karyawan jangan sampai tidak menerima hak-hak mereka," ungkap Iman.
Ia juga menyebut menerima laporan
adanya dugaan tindakan kekerasan yang dialami oleh beberapa karyawan di tengah
konflik ini. Bila benar terjadi, DPRD Kota Bandung mendorong agar korban segera
melapor ke kepolisian.
"Ada yang mungkin terjadi
penekanan psikologis, ada juga pengakuan kekerasan fisik, tapi kita tidak ada
kewenangan untuk menggali lebih dalam. Saya dorong untuk melakukan pelaporan
kepada kepolisian kalau ada potensi pidana," paparnya.
Iman mengingatkan, jika tidak ada
pelaporan, maka aparat berwenang bisa luput dari informasi penting yang
seharusnya ditangani secara hukum. Ia menekankan bahwa langkah pelaporan
penting untuk memastikan perlindungan terhadap karyawan benar-benar bisa diterapkan
secara konkret.
"Kalau tidak ada pelaporan,
polisi juga tidak bisa bertindak. Padahal kalau memang ada unsur pidana, harus
segera ditangani karena sudah bukan urusan internal lagi," imbuhnya.
Sebelumnya, Bandung Zoo menutup
operasional sementara pada Kamis 3 Juli 2025 akibat konflik dua kubu manajemen
yang meningkat, yakni antara Yayasan Margasatwa Tamansari dan Taman Safari
Indonesia.
Dalam audiensi bersama DPRD,
perwakilan karyawan menyampaikan sejumlah keluhan yang timbul akibat dualisme
tersebut. Salah satu yang disoroti adalah ketidakjelasan alur komando dan
pembagian tugas.
"Job description jadi kabur.
Ada karyawan yang bingung harus mengikuti arahan dari manajemen yang
mana," jelas Iman.
Tak hanya menyangkut hubungan
kerja, dualisme kepemimpinan juga berdampak pada teknis operasional. Proses
pengadaan pakan hewan, misalnya, ikut terhambat karena tidak jelas siapa yang
berwenang mengambil keputusan keuangan.
"Mereka juga khawatir
efeknya ke pemeliharaan dan perawatan hewan-hewan. Karena hal sederhana seperti
membeli pakan saja, karena dualisme ini, alurnya jadi tidak jelas,"
ungkapnya.
Iman menyatakan, DPRD akan terus
berkoordinasi dengan Forkopimda dan Pemkot Bandung untuk mendorong penyelesaian
konflik dan memastikan tidak ada hak-hak pekerja yang diabaikan. Kesejahteraan
karyawan hingga keselamatan hewan-hewan menjadi prioritas.
"Kekhawatiran utamanya kan pada nasib karyawan, dan kedua kepada
hewan-hewan yang menjadi tanggungjawab mereka. Kita akan terus berkomunikasi
dengan Forkopimda dan piminan DPRD, juga mendorong eksekutif untuk
bertindak," terangnya.
0 Komentar