Ingin memfasilitasi warga
kurang mampu untuk mendapatkan bantuan. Itulah yang menjadi dasar Andri Rusmana
maju sebagai anggota DPRD Kota Bandung. Andri akhirnya terpilih menjadi
wakil rakyat dua periode 2019-2024, 2024-2029 dan menjadi anggota termuda dari
Fraksi PKS.
"Banyak warga tidak mampu
bingung mencari bantuan untuk biaya pendidikan atau berobat. Padahal banyak
program Pemkot Bandung, tapi kadang tidak diketahui warga," ujarnya.
Lelaki kelahiran Garut 7 November
1984 ini bisa merasakan bagaimana kebingungan warga tidak mampu untuk memenuhi
kebutuhan sekolah anak-anaknya. Karena ia pernah berada di posisi itu. Sejak
kecil, hidupnya serba kekurangan.
H. Andri Rusmana |
Biaya sekolah pun harus ia penuhi sendiri, bahkan nyaris putus sekolah. Dari pengalaman itulah, ia bisa merasakan betapa sulitnya mendapat bantuan karena ketidak tahuan.
"Sekarang saatnya saya harus
bisa memfasilitasi warga mendapat bantuan, 'mumpung' jadi wakil rakyat harus
bisa bantu rakyatnya," ujar alumni Universitas Islam Negeri (UIN) ini.
Sejak SMA, Andri aktif di
berbagai organisasi di sekolahnya. Karena itulah, tak heran jika saat ini pun
ia banyak terjun di berbagai organisasi. Mulai dari PSSI, KONI, KORMI, Karang
Taruna, KNPI, Buruh, sampai Komunitas Budaya, UMKM, hobi trail, milenial dan
lainnya.
Awalnya Andri merupakan relawan
di PKS dan kemudian menjadi Ketua DPW Gema Keadilan Jabar, organisasi sayap
PKS. Akhirnya, ia pun mendapat mandat jadi wakil rakyat di tahun 2019 di Daerah
Pemilihan (Dapil) 4 meliputi Kecamatan Cibiru, Cinambo, Panyileukan,
Mandalajati, Antapani, Ujungberung, dan Kecamatan Arcamanik. Dan mendapat
mandat Kembali di tahun 2024 dengan Dapil yang sama tapi sedikit ada perubahan
kecamatan meliputi Bandung Kidul, Buahbatu, Cinambo, Gedebage, panyileukan dan
Rancasari.
Cara berkampanyenya cukup
sederhana, yaitu dari hati ke hati, silaturahmi, dan membantu dengan ikhlas.
Metoda ini berhasil mengantarkannya ke kursi wakil rakyat dari Dapil 4.
Mendapat amanah dari rakyat,
tentunya Andri akan memperjuangkan aspirasi mereka. Karena itulah, Andri
menyebarkan nomor telepon pribadinya ke masyarakat agar mereka bisa dengan
mudah mengeluarkan aspirasi dan keluhannya langsung padanya.
"Sehari yang kirim pesan
melalui whatsapp 1.000 lebih, isinya keluhan berbagai masalah. Mulai dari sakit
tak bisa berobat, bayar sekolah nunggak, kontrakan belum bayar sampai tak punya
beras," ujar Andri.
Tak hanya menyebarkan nomor
telepon, untuk mengetahui kondisi warga, ia pun blusukan langsung bertemu
masyarakat. Ternyata, banyak warga yang masih butuh bantuan.
"Saya sedih ternyata masih
ada warga yang butuh bantuan, rumah tidak layak huni sampai tak punya
beras," katanya.
Selama menjabat sebagai anggota
dewan, dalam satu periode, Andri sudah melakukan berbagai hal untuk masyarakat.
Di antaranya memperbaiki puluhan titik infrastruktur yang rusak di masyarakat,
seperti jalan lingkungan, penerangan jalan, dan sarana air bersih.
Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) kota dengan memfasilitasi puluhan pelatihan bagi kaum perempuan,
kaum marjinal, kelompok lainnya seperti pelatihan memasak, sablon, dan public
speaking. Mengadvokasi puluhan ribu beasiswa bagi masyarakat yang tidak mampu
melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung sampai pusat.
Selain itu mengadvokasi pasien
yang terkendala masalah perawatan, status BPJS, dan kedaruratan lainnya bersama
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sampai rumah sakit nasional.
Andri bertekad untuk terus
memberikan manfaat yang jauh lebih banyak lagi ke depannya dan menjalankan
amanah yang diberikan sebagai Anggota DPRD Kota Bandung. Andri juga selalu
membuka lebar rumahnya untuk rakyat bersilaturahmi dengannya.
Ia merasa senang jika bisa
membantu warga, terutama kalangan tidak mampu. Bantuan ini diberikan dari gaji
yang disisihkannya, terkadang gajinya pun habis terpakai.
Hal tersebut tak menjadi masalah
baginya dan ia bersyukur karena istri dan anak-anaknya tak pernah protes, walau
gajinya sebagai anggota dewan habis untuk konstituen.
0 Komentar