Kecamatan Andir Merintis Urban Farming dan Koperasi Sampah

PKS Kota Bandung
 
Kecamatan Andir memiliki tata letak ekonomi yang sangat strategis dengan memiliki tiga pasar sentral yang baik yaitu Pasar Baru, Pasar Ciroyom, dan Pasar Andir. Akan tetapi komoditas yang dijual khususnya pertanian yang beredar dipasar-pasar  berasal dari luar Kota Bandung sehingga pajak pertanian tidak dirasakan langsung oleh Kota Bandung.
Untuk mengantisipasi banyaknya pasokan berlebih dari luar Kota Bandung, Kecamatan Andir mempunyai inovasi mengembangkan urban farming yang nanti akan dikelola dan dipasarkan sendiri oleh masyarakat Kota Bandung. ”Yang tentunya durasi penanaman tidak terlalu lama, seperti tomat 28 hari, kacang panjang 35 hari” jelas Camat Andir, Nofidi H Eka Putera.
Pemerintah Kota memiliki konsep untuk mendukung urban farming dengan memberi bantuan modal 2 paket kredit yaitu secara cash dan tidak cash bagi masyarakat yang berminat mengembangkan urban farming. Paket kredit tidak cash berupa pot, bibit, pupuk, dan sistem cara perawatan bercocok tanam sedangkan  paket kredit cash berupa biaya perawatan sayuran dalam jangka 28-30 hari.
urban farming ini akan dilaksanakan dengan konsep vertikal garden menimbang sedikitnya lahan untuk bercocok tanam di wilayah Kecamatan Andir. Bila berjalan dengan baik urban farming diharapkan dapat membuat komoditas pasar khususnya pertanian menjadi lebih dekat dan lebih terkontrol, sehingga harga lebih murah dan stabil.
Selain mengupayakan urban farming untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, kecamatan andir juga sedang berbenah diri menata ulang kembali pasar-pasar sentralnya yaitu pasar Baru, pasar Ciroyom dan pasar Andir dalam pengelolaan sampah dan penertiban PKL.
Dalam penanganan sampah Kecamatan Andir berupaya untuk mendaur ulang sampah menjadi benda-benda yang lebih bermanfaat seperti membuat kerajinan tas dari sampah plastik kemasan ataupun kerajinan pot bunga dari botol-botol bekas. "sehingga nantinya Kecamatan Andir dapat menjadi ikon sentra daur ulang sampah" ujar Camat Andir, Nofidi H Eka Putera.
Tak hanya mendaur ulang sampah menjadi barang kerajinan, Kecamatan Andir juga mengupayakan koperasi pasar bagi masyarakatnya. "konsepnya seperti Bank Pasar yang ada" ucap Camat Andir. Sehingga nanti masyarakat dapat menukarkan sampah plastik maupun sampah kertas ke koperasi sampah dan dapat dicairkan berupa uang maupun dengan barang sembako.
Dengan adanya koperasi sampah diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih termotivasi untuk gemar memungut sampah dan mempermudah penanganan sampah plastik secara cepat dan tepat.
Dalam merelokasi pkl-pkl liar Kecamatan Andir mulai menertibkan dan memindahkan pkl-pkl di sekitaran Pasar Baru ke lantai 8. Pemerintah kota akan bekerja sama dengan PD Pasar dan Pengusha untuk mempromosikan lantai 8 Pasar Baru menjadi tempat berjualan baru para pkl dengan memberi kemudahan tertentu.
Kecamatan Andir juga akan mendata ulang kembali para pkl yang beroperasi di pasar-pasar secara bergelombang dengan tujuan dapat lebih mendata para pkl se akurat mungkin. "sedangkan untuk pkl yang tercatat oleh kecamatan andir sampai saat ini terdapat kurang lebih sebanyak 9000 pkl" jelas Camat Andir, Nofidi H Eka Putera.
Kecamatan Andir menargetkan pemindahan relokasi pkl dan pendataan pkl selesai setelah idul fitri nanti.

Posting Komentar

0 Komentar