Teka-Teki Sang Imam






“Hidup adalah teka-teki”, pernahkah mendengar kalimat tersebut? Ya tentu saja. Kita sering mengucapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada yang bertanya, “kata siapa?” “Katanya sih... kata orang” Ya memang begitulah kenyataannya. Kita hanya bisa menebak-nebak, tapi pada hakikatnya belum pasti dan tersembunyi sekalipun itu tentang kehidupan kita sendiri.”

Namun ada hukum alam yang menyeimbangi. Setiap persoalan pasti ada solusi sama seperti hujan pasti ada saatnya ia akan berhenti. Jadi teringat sebuah kisah seorang guru yang sedang berkumpul dengan para muridnya. Imam Al-Ghazali dengan teka-teki terhebatnya. Suatu ketika sang Imam sedang berkumpul dengan murid-muridnya, lalu beliau bertanya:

Sang Imam: “apakah yang paling dekat dengan kita di dunia ini?”

Para murid lantas menjawab: “Orang tua, guru, teman, kaum kerabat” begitu antusiasnya jawaban mereka. Dalam hati mereka bergumam, ini teka-teki yang sangat mudah di tebak wahai guru.

Lalu sang Imampun tersenyum dan berkata, “Semua jawaban itu benar wahai anak-anakku. Tapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI” Itu adalah janji Allah.

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran: 185)

Murid-muridnya pun saling menatap sambil mengangguk takzim, sungguh ini tak terpikir oleh mereka. Dan apa yang dikatakan sang Imam sungguh tak terbantahkan.

Sang Imam kembali bertanya: “Wahai murid-murid ku... apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”

Dengan sangat berhati-hati para murid menjawab: “Negeri Cina, bulan, matahari, bintang-bintang”

Sang Imam menjawab dengan bijak: “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU.” Bagaimanapun kita, apapun keadaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa lalu. Oleh karena itu, kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Allah.

Kisah ini berakhir belum berakhir, begitulah sang Imam mengajarkan murid-muridnya. Sungguh kisah yang singkat namun pengajaran yang isinya akan bekekalan manfaatnya. Dua hal tersebut yang sering disia-siakan dan bahkan dilupakan manusia. Tapi tak bisa dipungkiri begitulah kenyataannya, dua hal yang pasti akan dialami manusia dalam kehidupannya. Semoga kisah ini menjadi renungan untuk kita di tengah kesibukan bersifat duniawi. Dua kenyataan yang akan dihadapi dalam sejarah kehidupan manusia. Semoga kisah ini menjadi pengingat untuk kita. Bersambung...Wallahu’alam.

Posting Komentar

0 Komentar