Inilah 3 Janji Baru DPRD Kota Bandung, Dimulai September 2025

 

DPRD Kota Bandung menyatakan tiga komitmen baru yang disebut akan menjadi langkah awal memperkuat hubungan parlemen kota dengan warganya.

Mulai September 2025, dewan berjanji hadir lebih dekat, tidak hanya lewat sidang-sidang di Balai Kota, tetapi juga turun langsung bersama camat dan aparat kewilayahan untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Ketua DPRD bersama Wali Kota Bandung

Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, menuturkan terkait pentingnya membangun komunikasi yang intensif dengan warga agar kepercayaan publik tetap terjaga.

Ia menilai parlemen daerah tak boleh terjebak pada formalitas, melainkan benar-benar menjadi bagian dari solusi atas masalah sehari-hari masyarakat.

“Bandung membutuhkan komunikasi terbuka. Warga ingin tahu arah kebijakan pemerintah kota, dan DPRD punya kewajiban menjembatani hal itu,” ujar Asep.

3 Fokus Janji DPRD Kota Bandung Tiga janji baru ini menjadi sorotan utama DPRD Kota Bandung dalam beberapa waktu ke depan.

Pertama, pengurangan angka pengangguran. DPRD berkomitmen mendorong pemerintah kota memperluas pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain itu, sektor UMKM juga akan didorong agar mampu menyerap tenaga kerja baru melalui dukungan modal, pelatihan, dan jejaring usaha dengan dunia industri.

Kedua, peningkatan ekonomi masyarakat. Dewan menargetkan terciptanya iklim investasi yang lebih kondusif, penguatan pasar lokal, serta fasilitasi bagi pelaku UMKM agar bisa bersaing. Menurut DPRD, ekonomi kerakyatan yang kuat akan menjadi pondasi pembangunan kota sekaligus menjaga stabilitas sosial.

Ketiga, penataan kawasan perkotaan. DPRD menilai tata ruang Bandung harus diarahkan pada pengurangan kawasan kumuh dan penambahan ruang publik yang nyaman. Dengan begitu, Bandung bisa berkembang sebagai kota yang ramah lingkungan sekaligus layak huni bagi semua lapisan masyarakat.

DPRD Kota Bandung memastikan tiga fokus utama tersebut tidak berhenti sebagai wacana. Menurut Asep, langkah konkret akan segera disiapkan bersama Pemkot Bandung, baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang.

“Kami tidak ingin program ini hanya berhenti di kertas. Harus ada realisasi yang dapat langsung dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Posting Komentar

0 Komentar