Sistem Penerimaan Murid Baru
(SPMB) di Kota Bandung telah bergulir. Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandung
Elton Agus Marjan mendorong Pemkot lebih selektif dalam pelaksanaan.
Elton menguraikan, SPMB atau yang
dulunya disebut PPDB selalu menjadi momen tahunan yang membuat riuh masyarakat.
Bukan tanpa alasan, karena banyak persoalan ataupun keluhan dari masyarakat
yang biasa muncul di momen tersebut.
Proses Pendaftaran SPMB |
Mulai dari persoalan kartu keluarga, hingga jual beli bangku. Karenanya, Elton mendorong Pemkot Bandung bisa lebih selektif dalam implementasi tahun ini.
“Semoga kali ini bisa lebih
selektif. Sehingga berbagai persoalan itu tidak lagi muncul,” jelasnya, Kamis
(15/5).
Politikus PKS itu melanjutkan, ia
berharap berbagai lembaga terkait proses SPMB itu bisa bekerja dengan maksimal,
termasuk berkolaborasi dengan stakeholder lain dalam fungsi pengawasan.
Misalnya untuk Dinas Pendidikan
sebagai pelaksana bisa menyiapkan sistem dengan baik. Lalu di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga selektif dalam penerbitan kartu keluarga
di momen SPMB ini.
“Mudah-mudahan pelaksanaan SPMB
tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya,” cetusnya.
Elton melanjutkan, DPRD Kota
Bandung terutama Komisi IV juga bakal terjun mengawasi langsung pelaksanaan
SPMB. “Jika perlu nanti kami akan ikut monitor ke lapangan,” bebernya.
Menurut Elton, SPMB kali ini
memang telah berubah nama dari pada mekanisme sebelumnya. Tapi jika ditelaah,
secara prinsip masih belum banyak perbedaan. Makanya peluang berbagai praktik
pelanggaran atau kecurangan itu masih mungkin terulang kembali.
Dalam kesempatan itu, Elton juga
mengimbau agar masyarakat untuk tidak terlalu resah terkait perbedaan antara
sekolah negeri dan swasta, apalagi soal sekolah unggulan.
Sehingga jika memang kuota
sekolah negeri penuh, maka sekolah swasta bisa menjadi opsi alternarif.
Elton juga terus mendorong bahwa
pendidikan antara sekolah swasta maupun negeri itu peru disetarakan. Sehingga
pemerintah daerah pun juga perlu berpihak ke sekolah negeri ataupun swasta.
0 Komentar