Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung
mereaktivasi kembali tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Cicabe, Kelurahan
Jatihandap, Kecamatan Mandalajati. Hal itu dilakukan karena terjadinya tumpukan
sampah di tempat penampungan sementara (TPS) di Kota Bandung.
H. Sandi Muharam |
Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Sandi Muharam, langkah yang dilakukan Pemkot adalah hal yang wajar.
Sebab, menurut Sandi, hal ini
dilakukan agar tidak ada lagi tumpukan sampah yang ada di setiap TPS di Kota
Bandung yang notabene berada di sekitar lingkungan masyarakat.
"Kami dari komisi C DPRD
Kota Bandung memaklumi reaktivasi TPA Cicabe agar tumpukan sampah yang ada di TPS
dapat dikurangi," kata Sandi.
Namun yang menjadi catatan adalah
pola komunikasi yang dilakukan oleh Pemkot Bandung kepada warga sekitar TPA
Cicabe yang sempat melakukan penolakan.
Ia berharap ke depan pola
komunikasi yang dilakukan oleh Pemkot Bandung dapat diperbaiki. Terlebih,
kondisi kedaruratan penumpukan sampah ini sudah diprediksi jauh-jauh hari.
"Kalau disosialisikan dari
awal pasti akan lebih baik warga sekitar Cicabe pun tidak kaget. Apalagi ini
sudah diprediksi sejak awal jadi semoga kedepan hal-hal seperti ini dapat
dikomunikasi dengan baik oleh Pemkot kepada masyarakat Cicabe," ujar
Sandi.
Sandi pun berharap kedepan
Pemerintah Kota Bandung dapat meningkatkan kesadaran semua pihak dalam
pengelolaan sampah mandiri. Tidak hanya berharap pada TPA Sarimukti atau
kedepan TPA Legok Nangka, Sandi menilai pengelolaan sampah dari hulu sangatlah
penting. Untuk itu, gerakan Kang Pisman (Kurang, Pisahkan, dan Manfaatkan) yang
digagas oleh Wali Kota Bandung, Almarhum Oded M Danial perlu digelorakan
kembali.
"Pengelolaan sampah itu
anggarannya besar sekali miliiaran tapi edukasi Kang Pisman hanya dianggarkan
sekira Rp600 juta. Padahal kita sangat berharap kita bisa mandiri dalam
pengelolaan sampah karena kalau tidak mandiri ketika ada kendala dari pihak pengelola
seperti kasus hari ini. Kita tidak bisa berbuat banyak. Untuk itu gerakan
pemisahan sampah dari hulu sangatlah penting walaupun perlu waktu edukasi
hingga anggaran yang cukup. Sekarang ayo mulai dari Pemkot menyediakan tempat
pemisahan sampah di beberapa titik sebagai role model di kewilayahan. Perlu
juga pengawas khususnya di tingkat RW dan mungkin DLH Kota Bandung perlu
menampatkan pengawas pekerja harian lepas (PHL) untuk membantu dalam
pengawasan. Tapi saya nilai kinerja DLH Kota Bandung sudah bagus namun ini
perlu usaha yang lebih kuat lagi untuk mengedukasi masyarakat mulai dari
hulu," ujar Sandi.
Ahmad Farid Fakhrullah
0 Komentar