Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) tingkat provinsi berakhir pada hari ini, 19 Mei 2020, namun setelah
dilakukan rapat koordinasi membahas evaluasi PSBB Provinsi Jawa Barat tingkat
Kota Bandung maka Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memutuskan untuk
melanjutkan penerapan PSBB hingga 29 Mei mendatang.
Langkah tersebut dilakukan karena
berdasarkan data, 29 dari 30 kecamatan di Kota Bandung masih berada
di zona hitam, artinya sebagian besar wilayah tergolong dalam kasus
penyebaran Covid-19 cukup tinggi.
Tedy Rusmawan |
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy
Rusmawan mengatakan berdasarkan referensi dari pakar Unpad dan ITB, tingkat
penyebaran virus Corona di Kota Bandung per 15 Mei kemarin,
ada diangka 1,004 persen. Pelonggaran PSBB bisa dilakukan
jika tingkat penyebaran virus dibawah 1 persen. Maka dari itu, Pemkot Bandung memperpanjang PSBB karena
tingkat penyebaran Corona masih diatas 1 persen.
“Konsisten dengan teori dari
pakar Unpad dan ITB, kita pertahankan PSBB. Mudah-mudahan apa yang
dikatakan gubernur kita masuk kuning (zona kuning), bisa kuning,” kata Tedy Rusmawan
di Balai Kota Bandung, Selasa (19/5/2020).
Menurut Tedy, perpanjangan PSBB dilakukan untuk mengantisipasi keramaian masa menjelang hari raya Idul
Fitri. Tingkat penyebaran virus yang relatif landai harus terus
dipertahankan.
“Data (tingkat peyebaran virus)
yang kita punya walaupun ada peningkatan tapi landai, ini harus dipertahankan
jangan sampai ada lonjakan,” kata Tedy.
Sementara itu mengenai bantuan
sosial (bansos) bagi warga terdampak Corona, pihaknya terus mendesak
Pemkot Bandung untuk menurunkan Jaring Pengaman Sosial (JPS) secara
penuh. Pasalnya, meskipun bantuan untuk warga yang terdata di DTKS sudah
mencapai 80%, namun penyaluran bantuan untuk warga non DTKS menuai dinamika di
lapangan.
“Non DTKS banyak dinamika, terus
ada penambahan (bantuan) dari pemerintah pusat jumlahnya cukup signifikan.
Tugas Pemkot sekarang diangka kisaran 20 ribu KK, yang sebelumnya 156 ribu KK
per 28 Maret, karena dicover oleh provinsi dan pusat,” kata Tedy.
Selain itu ia mengatakan
penyaluran bantuan jangan sampai tumpang tindih. Kemudian ia juga mendorong
Pemkot Bandung agar tidak hanya bekerjasama dengan PT Pos dalam
penyaluran bantuan.
“Kita dorong Pemkot tidak hanya
bekerjasama dengan PT Pos, katanya akan menggandeng juga BJB, dan akan
melibatkan kewilayahan dalam penyaluran bantuan,” ungkapnya.
(Ahmad Farid Fakhrullah)
0 Komentar