MENSUCIKAN JIWA

google


"Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan al-Kitab dan hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. " (al-Baqarah: 151)

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (asy-Syams: 9-10)

“Dan mereka tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan memurnikan dien (agama)kepada-Nya ,lagi bersikap lurus.” (Qs:Al-Bayyinah:5)


Sahabat - sahabat semua, jika kita perhatikan dan tadaburi ayat-ayat diatas, Allah senantiasa mengajarkan kepada kita mengenai induk ibadah lainnya yang sangat penting dalam kehidupan kita yaitu untuk senantiasa menyucikan jiwa.
Karena begitu pentingnya "menyucikan jiwa" ini kita dapat melihat bagaimana Rasulullah dan para sahabat senantiasa mengajarkan kita untuk senantiasa meluruskan niat dan mengikhlaskan setiap aktivitas untuk Allah semata.
Begitu pun dengan beberapa ulama terdahulu menekankannya.
Syufyan Ats-Tsauri berkata “Saya tidak pernah mengobati sesuatu melebihi terapiku terhadap niat”.
Suhail pernah ditanya tentang sesuatu yang paling berat bagi dirinya. Ia menjawab “Ikhlas, sebab dengan ikhlas, diri tidak mendapatkan bagian dari apa yang dikerjakan sama sekali.”
Beberapa ulama pernah berkata“ Bagi orang yang suka beramal mengikhlaskan niat jauh lebih sulit dari pada melakukan seluruh aktivitas”.

Dalam dakwah, akan terlihat bahwa seorang dai yang ikhlas akan merasa senang jika kebaikan terealisasi di tangan saudaranya sesama dai, sebagaimana dia juga merasa senang jika terlaksana oleh tangannya.
Para dai yang ikhlas akan menyadari kelemahan dan kekurangannya. Oleh karena itu mereka senantiasa membangun amal jama’i dalam dakwahnya. Senantiasa menghidupkan syuro dan mengokohkan perangkat dan sistem dakwah. Berdakwah untuk kemuliaan Islam dan umat Islam, bukan untuk meraih popularitas dan membesarkan diri atau lembaganya semata.
Begitu pula dengan kita Ikhwahfillah, Mari senantiasa menjadi dai - dai pejuang Quran yang senantiasa "menyucikan jiwa" kita dengan menjaga meluruskan niat dan menjaga keiklhasan disetiap aktivitas kita hanya untuk Allah semata.
Allahu 'Alam (Icha)

Posting Komentar

0 Komentar